11 Oct 2013

SBY dan Bunda Putri di Ruang Belajar Abi

Bunda Putri. Siapapun dia, apakah dia ibu dari seorang anak bernama Putri ( sehingga ia dipanggil Bunda Putri ), ataukah memang namanya demikian ( seperti seorang teman kerjaku yang bernama Sahala Raja Sembiring, padahal dia bukan seorang raja, dan Sembiring bukanlah nama sebuah kerajaan, tapi nama marga ) atau hanya sebuah sebutan ( seperti seorang musisi Maya Estianti yang dipanggil Bunda Maya oleh para juniornya ), kalau dia mengaku atau dikabarkan tau dan kenal ( mengenali ) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menurut saya adalah sesuatu yang wajar dan sangat mungkin. Bagaimana tidak, sebagai orang nomor satu di republik ini, siapa yang tak tahu dan kenal dengan SBY, presiden pertama RI yang dipilihsecara langsung oleh rakyat?

Tapi kalau berita yang berkembang menyebutkan bahwa Bunda Putri adalah orang yang dekat dengan SBY, maka akupun jadi penasaran ( Bunda Putri yang mana? ), terlebih setelah Pak SBY yang baru pulang dari Brunai Darussalam menggelar konferensi pers di Landasan Udara Halim Perdanakusuma dan menyatakan tidak kenal apalagi dekat dengan Bunda Putri sebagaimana disebutkan oleh mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq (LHI). Dari berita di tv, aku menyaksikan betapa sang presiden terlihat geram dan dengan tegas mengatakan bahwa pernyataan tentang Bunda Putri dekat dengannya adalah 1000% bohong, apalagi Bunda Putri disebut sangat tahu informasi mengenai kebijakan reshuffle kabinet, 2000% bohong!

Tapi bukan itu yang ingin kubahas lebih lanjut dalam tulisan ini. Masih ada kaitannya dengan konferensi Pak SBY tapi bukan pada benar tidaknya kabar ini ( menurutku, ketika ada dua pihak yang membuat dua pernyataan yang bertolak belakang, salah satunya pastilah bohong ) melainkan pada salah satu pernyataan Pak SBY yang sempat keliru namun segera diralatnya. Semula beliau menyampaikan bahwa berdasarkan keterangan dari Pak Suswono ( Menteri Pertanian ), Bunda Putri ini adalah salah satu istri seorang pejabat di Kementerian Pertanian namun segera beliau ralat menjadi ..istri salah satu pejabat di Kementerian Pertanian.

Barangkali, jika SBY tidak menyadari kekeliruan, dan tidak ada pula yang mengingatkan, akan muncul kabar baru yang tidak kalah heboh yang bersumber dari kekeliruan penempatan kata. Salah satu istri dari seorang pejabat jelas berbeda artinya dengan seorang istri salah satu pejabat. Salah satu istri pejabat di Kementerian Pertanian berarti sang pejabat di Kementerian Pertanian yang dimaksud memiliki istri lebih lebih dari satu, sedangkan istri salah satu pejabat di Kementerian Pertanian berarti pejabat di Kementerian Pertanian lebih dari satu, istrinya yang ( mungkin ) hanya satu. Kalimat mana yang lebih sesuai dengan faktanya, sepertinya kalimat kedua yang Pak SBY maksudkan karena konon katanya seorang PNS tidak diperbolehkan mempunyai istri ( sah ) lebih dari satu.

Dari hal ini, aku ( kita ) mendapatkan pelajaran bahwa meletakkan sesuatu di tempat yang tepat sangatlah penting untuk diperhatikan, termasuk juga kata, agar apa yang ingin kita sampaikan diterima dengan baik dan benar oleh yang membaca dan atau mendengarnya. Jangan sampai timbul masalah karena kita salah menempatkan kata. Hal ini pula yang menjadi salah satu alasan mengapa judul blog ini berubah dari Remah-Remah Hikmah menjadi Ruang Belajar Abi. Aku masih harus dan terus belajar banyak hal, termasuk  dalam menulis. Aku harus belajar mengeja kata sebelum merangkainya menjadi sebuah kisah yang berhikmah dan bermakna. Begitu jawabanku kepada seorang sahabat yang menanyakan perubahan judul blog yang sederhana dan seadanya ini. 


Featured post

Sebab Cinta Tak Harus Menangis

“ Aku bangga pada kalian. Kesabaran, ketegaran dan juga ketabahan kalian. Pertahankan, karena hidup harus tetap berjalan! “ sebuah sms mas...

 
© Copyright 2035 Ruang Belajar Abi
Theme by Yusuf Fikri