Tapi kalau berita yang
berkembang menyebutkan bahwa Bunda Putri adalah orang yang dekat dengan SBY, maka
akupun jadi penasaran ( Bunda Putri yang mana? ), terlebih setelah Pak SBY yang baru pulang dari Brunai
Darussalam menggelar konferensi pers di Landasan Udara Halim Perdanakusuma dan
menyatakan tidak kenal apalagi dekat dengan Bunda Putri sebagaimana disebutkan
oleh mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq (LHI).
Dari berita di tv, aku menyaksikan betapa sang presiden
terlihat geram dan dengan tegas mengatakan bahwa pernyataan tentang Bunda Putri dekat
dengannya adalah 1000% bohong, apalagi Bunda Putri disebut sangat tahu informasi
mengenai kebijakan reshuffle kabinet, 2000% bohong!
Tapi bukan itu yang ingin
kubahas lebih lanjut dalam tulisan ini. Masih ada kaitannya dengan konferensi
Pak SBY tapi bukan pada benar tidaknya kabar ini ( menurutku, ketika ada dua
pihak yang membuat dua pernyataan yang bertolak belakang, salah satunya
pastilah bohong ) melainkan pada salah satu pernyataan Pak SBY yang sempat
keliru namun segera diralatnya. Semula beliau menyampaikan bahwa berdasarkan
keterangan dari Pak Suswono ( Menteri Pertanian ), Bunda Putri ini adalah salah satu istri seorang
pejabat di Kementerian Pertanian namun segera beliau ralat menjadi ..istri salah satu pejabat di
Kementerian Pertanian.
Barangkali, jika SBY tidak
menyadari kekeliruan, dan tidak ada pula yang mengingatkan, akan muncul kabar
baru yang tidak kalah heboh yang bersumber dari kekeliruan penempatan kata. Salah
satu istri dari seorang pejabat jelas berbeda artinya dengan seorang istri salah
satu pejabat. Salah satu istri pejabat di Kementerian Pertanian berarti sang pejabat di Kementerian Pertanian yang dimaksud memiliki istri lebih lebih dari satu, sedangkan
istri salah satu pejabat di Kementerian Pertanian berarti pejabat di Kementerian Pertanian lebih dari satu, istrinya yang ( mungkin ) hanya satu. Kalimat mana yang lebih
sesuai dengan faktanya, sepertinya kalimat kedua yang Pak SBY maksudkan karena
konon katanya seorang PNS tidak diperbolehkan mempunyai istri ( sah ) lebih dari satu.
Dari hal ini, aku ( kita )
mendapatkan pelajaran bahwa meletakkan sesuatu di tempat yang tepat sangatlah
penting untuk diperhatikan, termasuk juga kata, agar apa yang ingin kita
sampaikan diterima dengan baik dan benar oleh yang membaca dan atau
mendengarnya. Jangan sampai timbul masalah karena kita salah menempatkan kata. Hal
ini pula yang menjadi salah satu alasan mengapa judul blog ini berubah dari Remah-Remah Hikmah menjadi Ruang Belajar Abi. Aku masih harus dan terus belajar
banyak hal, termasuk dalam menulis. Aku
harus belajar mengeja kata sebelum merangkainya menjadi sebuah kisah yang berhikmah dan bermakna. Begitu jawabanku kepada seorang sahabat yang
menanyakan perubahan judul blog yang sederhana dan seadanya ini.