Abi Sabila, begitu nama yang kini sering saya pakai di dunia maya. Bukan, bukan tak mensyukuri nama pemberian orang tua, tapi sebagaimana mereka senang menyebut nama anaknya, maka sayapun merasakannya. Saya senang memperkenalkan diri sebagai Abi Sabila, karena anakku bernama Sabila.
Saya hanyalah seorang pembaca yang sedang belajar menulis. Selain di blog sederhana dan serba seadanya ini, hasil belajar menulis saya bisa dibaca di buku Remah-Remah Hikmah, di beberapa antologi, dan juga di beberapa situs seperti eramuslim , kotasantri , serta dakwatuna.
Mengapa saya membagi hasil belajar menulis saya di sana? Karena saya merasa setiap tempat adalah sekolah, setiap kejadian adalah pelajaran, dan setiap orang adalah guru. Di tempat berbeda, saya menemukan pelajaran berbeda, juga guru yang berbeda. Dan meski yang ditawarkan sejatinya sama, namun dengan membagi satu tulisan di beberapa tempat yang berbeda, saya berharap bisa berbagi manfaat, menambah sahabat dan sekaligus menemukan kerabat. Amiin.
Mari, melalui blog yang sederhana dan serba seadanya ini, kita manfaatkan untuk saling mengingatkan, menguatkan dan juga mendoakan. Insya Allah.
Mengapa saya membagi hasil belajar menulis saya di sana? Karena saya merasa setiap tempat adalah sekolah, setiap kejadian adalah pelajaran, dan setiap orang adalah guru. Di tempat berbeda, saya menemukan pelajaran berbeda, juga guru yang berbeda. Dan meski yang ditawarkan sejatinya sama, namun dengan membagi satu tulisan di beberapa tempat yang berbeda, saya berharap bisa berbagi manfaat, menambah sahabat dan sekaligus menemukan kerabat. Amiin.
Mari, melalui blog yang sederhana dan serba seadanya ini, kita manfaatkan untuk saling mengingatkan, menguatkan dan juga mendoakan. Insya Allah.