19 Apr 2012

Antrian Tak Bernomor



Nomor antri berapa, Nak?” tanya lelaki tua yang duduk di sebelahku. Siang itu aku sedang berada di ruang tunggu sebuah bank untuk satu keperluan.

Ketika kusebut nomor antrianku, lelaki tua itu bergumam pelan. 

Kalau begitu, saya lebih dulu,” ia memperlihatkan nomor antriannya. 

Aku mengangguk, tersenyum padanya. 

Tentu saja, lelaki tua itu akan mendapatkan giliran lebih dulu. Bukan karena usianya lebih tua dariku, tapi karena nomor antri yang dipegangnya lebih kecil dari nomor antrianku. Aturannya memang begitu. Siapa datang lebih awal, dia akan dilayani lebih dulu.



Disadari atau tidak, sebenarnya kita sama-sama sedang berada dalam antrian. Antri untuk mati, menuju kehidupan yang abadi. Tapi antrian yang satu ini sangat berbeda. Tak ada nomor antrian. Aturan siapa yang lahir terdahulu, dia yang mati lebih dulu, tidaklah berlaku. 

Di nomor urut berapa, setelah siapa, tak ada yang tahu kapan giliran kita. Satu yang jelas, setiap hari antrian kita semakin maju. Semua hanya soal waktu. Karenanya jangan sampai terlena kemilau dunia. Pastikan bahwa ketika tiba pada giliran, kita sudah siap dengan perbekalan yang kita butuhkan, yaitu amal kebaikan.


Featured post

Sebab Cinta Tak Harus Menangis

“ Aku bangga pada kalian. Kesabaran, ketegaran dan juga ketabahan kalian. Pertahankan, karena hidup harus tetap berjalan! “ sebuah sms mas...

 
© Copyright 2035 Ruang Belajar Abi
Theme by Yusuf Fikri