21 Oct 2009

Siapa Sebenarnya Presiden Yang Kita Inginkan

Selasa, 20 Oktober 2009 sekitar pukul 10.00 WIB pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono akhirnya dilantik menjadi presiden RI untuk periode 2009 – 2014. Selamat! Selamat! Sebagai warga negara saya hanya bisa mengucapkan itu, disamping tentunya berharap pada pasangan ini bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi, baik dalam bidang ekonomi, hukum dan keamanan, pendidikan dan juga moral bangsa Indonesia tentunya.

Sepertinya harapan semacam ini tidaklah menjadi harapan seluruh bangsa Indonesia, terbukti dengan banyaknya aksi demonstrasi di berbagai kota saat pelantikan berlangsung. Berbagai elemen masyarakat, baik dari lingkungan politik maupun mahasiswa melakukan aksi penolakan terhadap pelantikan presiden dan wakil presiden yang telah dipilih secara langsung oleh rakyat Indonesia ini. Banyak alasan yang mereka bawa, mengapa mereka melakukan aksi penolakan terhadap pelantikan presiden ini. Paling menonjol mungkin karena pasangan ini dianggap atau dikhawatirkan pro dengan neo liberalisme sehingga kebijakannya tak lagi berpihak kepada rakyat. Satu yang mungkin berbeda pandangan denganku, melihat maraknya demonstrasi yang menolak pelantikan tersebut aku jadi bertanya dalam hati, sebenarnya presiden yang seperti apa yang diinginkan oleh bangsa ini. Tidakkah presiden dan wakil presiden terpilih ini cukup mewakili apa yang diharapkan oleh rakyat Indonesia yang majemuk. Kalau mencari yang sempurna, aku rasa mustahil. Bahkan siapapun yang menjadi presiden misalkan bukan SBY, aku rasa aksi demonstarasi masih mungkin terjadi.

Aku kemudian teringat dengan pelantikan presiden Barack Obama di awal tahun 2009 lalu. Berbeda dengan pelantikan presiden kita kemarin, pelantikan presiden Amerika itu meski ada yang kontra, namun kenyataannya disambut dengan meriah oleh sebagian besar rakyatnya. Bahkan, anehnya warga negara Indonesia pun ada yang latah, ikut-ikutan menyambutnya dengan meriah. Memang, kalau kita menolak jelas bukan pada tempatnya, karena kita bukan warganya, tapi mengapa kemudian sebagian kita ikut-ikutan gembira? Masih ingat, berbagai acara diselenggarakan di tempat-tempat keramaian mewah, bahkan beberapa stasiun televisi kita turut menyiarkan acara pelantikan itu secara langsung. Ini menunjukan besarnya minat rakyat Indonesia terhadap pelantikan seorang presiden yang bisa dibilang bukan siapa-siapa kita.

Siapakah dan seperti apakah presiden yang kita inginkan sebenarnya?

Apakah lantaran Amerika dipandang sebagai sebuah negara adidaya, maka sang presiden barunya dianggap akan membawa perubahan signifikan bagi kita. Nggak segitu-gitunya kali! Itu mungkin, tapi belum pasti. Beda dengan presiden kita, sudah bisa dipastikan setiap kebijakannya akan berpengaruh langsung terhadap kehidupan bangsa dan negara kita. Ataukah lantaran Barack Obama semasa kecilnya pernah tinggal di Indonesia, maka sudah dipastikan kebijakannya juga akan menguntungkan Indonesia. Ah, lebay rasanya!

Terlepas dari pro dan kontra terhadap pelantikan pasangan SBY dan Boediono sebagai presiden RI periode 2009 – 2014 kemarin, saya tetap berharap dan berpikir positif. Entahlah, mungkin karena keawamanku terhadap politik, tapi yang jelas berpolitik adalah sebuah pilihan, dan aku lebih memilih tidak menyentuhnya, apalagi bersitegang karenanya, bukan bidangku. Peace man!

Foto-foto diambil dari Liputan6.com

Featured post

Sebab Cinta Tak Harus Menangis

“ Aku bangga pada kalian. Kesabaran, ketegaran dan juga ketabahan kalian. Pertahankan, karena hidup harus tetap berjalan! “ sebuah sms mas...

 
© Copyright 2035 Ruang Belajar Abi
Theme by Yusuf Fikri