5 Jun 2009

Hanya Ingin Berbagi, Bukan Ingin Dibui

“Saya hanya ingin berbagi, mudah-mudahan bermanfaat bagi orang lain”
Barangkali begitulah salah satu alasan mengapa orang akhirnya membuat sebuah blog ( bahkan terkadang lebih dari satu ) atau menjadi member sebuah milis, termasuk Prita Mulyasari yang kini harus berhadapan dengan hukum, lantaran tulisannya di sebuah email yang dianggap telah mencemarkan nama baik sebuah rumah sakit di Tangerang sekaligus pelanggaran terhadap undang-undang ITE tahun 2008 dengan ancaman hukuman penjara maksimal 6 tahun dan denda sampai dengan 1 milyar rupiah. ( Ih….syerem.com )

Begitupun saya, saya tertarik untuk memiliki blog dan mengikuti beberapa milis, karena dengan begitu saya bisa membagi informasi dan juga pengalaman hidup saya. Sama, saya berharap apapun itu, ada manfaatnya bagi orang lain. Melalui blog ataupun milis, saya mencoba menulis apa yang saya lihat, dengar dan rasakan, atau bahkan terkadang yang melintas dalam angan. Namanya pengalaman hidup, tentu saja tidak semuanya indah dan menyenangkan. Terkadang pengalaman pahit, memalukan dan memilukan sekalipun saya tulis, bukan untuk meratap-ratap meminta simpatik orang lain, tapi lebih kepada sebuah pembelajaran agar apa yang saya alami, tak perlu dialami juga oleh orang lain. Pun ketika saya menulis sesuatu yang menurut saya sebuah kebaikan, saya berharap tentunya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.

Saya rasa, apa yang dilakukan Prita Mulyasari, tujuan awalnya adalah sekedar agar teman-teman dan sahabatnya mengetahui ( layaknya curahan hati ) dan tak perlu mengalami apa yang Prita alami. Mungkin, saya sendiri pun akan melakukan hal yang sama, saya akan memperingatkan teman-teman dan saudara saya tentang kejadian ‘pahit’ yang saya alami agar mereka lebih hati-hati dan waspada.

Trauma menulis? Sepertinya saya tidak!. Meski selama ini saya baru mencoba belajar menulis, namun kejadian yang menimpa Prita tidak lantas membuat saya takut dan memutuskan untuk berhenti menulis apapun. Saya justru seperti mendapat pelajaran, bahwa meski sekedar opini ataupun pendapat pribadi, saya harus lebih berhati-hati dan memperhatikan banyak hal, termasuk pengaruh opini dan tulisan saya terhadap orang lain. Terlepas dari keadilan hukum di negara kita, saya menjadi tersadar bahwa kita memang memiliki kebebasan untuk berpendapat, tapi kita dibatasi dengan hak orang lain disamping peraturan perundang-undangan. Benar bahwa, gerakan tangan kita akan terhenti di depan hidung orang lain.

Dan sebagai orang yang baru belajar menulis, sangat mungkin jika komentar atau tulisan-tulisan yang pernah saya muat baik di blog maupun di milis ada yang kurang menyenangkan atau bahkan membuat orang atau pihak lain merasa dirugikan. Sudah menjadi kewajiban saya, jika itu pernah terjadi pada tulisan-tulisan saya, saya yang bodoh mohon maaf yang sedalam-dalamnya. Sungguh, saya hanya menginginkan sesuatu yang positif dari tulisan-tulisan saya. Saya berharap masih bisa terus menulis, karena saya hanya ingin berbagi, bukan ingin masuk penjara.

Featured post

Sebab Cinta Tak Harus Menangis

“ Aku bangga pada kalian. Kesabaran, ketegaran dan juga ketabahan kalian. Pertahankan, karena hidup harus tetap berjalan! “ sebuah sms mas...

 
© Copyright 2035 Ruang Belajar Abi
Theme by Yusuf Fikri