Satu ketika, aku pernah bertanya padanya, "Mengapa kamu tak menulis artikel tentang mereka?". Mereka yang kumaksud adalah
yang belakangan beritanya sering muncul di televisi, juga menjadi topik utama
di berbagai media, bukan karena prestasi tapi karena kasus dan masalah yang dikaitkan
dengan nama mereka.
“Sudah banyak yang menulisnya,” begitu
jawabnya.
“Tapi kamu bisa menulis hal yang sama
dari sudut pandang yang berbeda,” kejarku, setengah memaksa.
“Tidak! Aku tak punya pengetahuan yang
cukup untuk menulis tentang mereka. Tak ada yang kuketahui kecuali sekedar dari
berita, juga dari beberapa tulisan yang sempat kubaca. Lebih dari itu, aku tak
tahu apa-apa. Pantaskah aku menulis sesuatu seolah itu fakta, padahal aku hanya
menduga-duga, sekedar berprasangka? Walaupun mungkin, tapi aku tak ingin.”