"Janganlah dirimu berdusta, nanti hatiku berduka," pinta Fulanah manja.
“Aku jamin tak akan ada dusta diantara kita!” Fulan mengutip judul lagu yang pernah populer pada masanya.
Hari berganti, bulan berlalu dan tahunpun begitu. Rumah tangga Fulan dan Fulanah berjalan sebagaimana umumnya. Setidaknya sampai di tahun ketiga, karena tahun berikutnya pemahaman kejujuran di antara keduanya mulai berbeda.
“Kenapa kamu menangis?” tanya Fulan satu ketika.
Tak ada jawaban. Hanya air mata Fulanah yang terus bercucuran.
“Bukankah selama ini aku selalu jujur padamu?”
Fulanah semakin tersedu. “Bukan, bukan seperti ini yang kumau. Yang kuminta bukan hanya jujur perkataanmu, tapi juga perbuatanmu."
Masih berlinang air mata, Fulanah menumpahkan seluruh perasaan yang menyesaki dadanya. Tak pernah ia menyangka jika selama ini nafkah yang ia terima ternyata bercampur barang haram. Sungguh, ia lebih rela makan sehari sekali dari pada tiga kali tapi dari hasil korupsi.
Jujur dalam ucapan dan juga perbuatan, itu yang diminta Fulanah pada Fulan. Hal ini pula yang kita minta pada pasangan, juga sebaliknya. Sebuah pengakuan tidak serta merta membuat yang halal menjadi haram. Tak terhapus dosa atas maksiat yang dikerjakan hanya dengan mengakui perbuatan.
Tak salah bila Fulanah terluka hatinya tatkala mendengar pengakuan Fulan atas nafkah yang ia berikan. Apalah artinya jujur yang keluar dari bibir bila hati, tangan dan kaki berlaku sebaliknya.
Wahai diri, jujurlah selalu, baik hati, ucap maupun perbuatanmu!
Masih berlinang air mata, Fulanah menumpahkan seluruh perasaan yang menyesaki dadanya. Tak pernah ia menyangka jika selama ini nafkah yang ia terima ternyata bercampur barang haram. Sungguh, ia lebih rela makan sehari sekali dari pada tiga kali tapi dari hasil korupsi.
Jujur dalam ucapan dan juga perbuatan, itu yang diminta Fulanah pada Fulan. Hal ini pula yang kita minta pada pasangan, juga sebaliknya. Sebuah pengakuan tidak serta merta membuat yang halal menjadi haram. Tak terhapus dosa atas maksiat yang dikerjakan hanya dengan mengakui perbuatan.
Tak salah bila Fulanah terluka hatinya tatkala mendengar pengakuan Fulan atas nafkah yang ia berikan. Apalah artinya jujur yang keluar dari bibir bila hati, tangan dan kaki berlaku sebaliknya.
Wahai diri, jujurlah selalu, baik hati, ucap maupun perbuatanmu!