Taj Mahal! Aku ingin kesana, segera! Aku ingin menapakkan kakiku di lantainya yang bersih. Aku ingin menyentuh dinding marmernya yang putih. Aku ingin melihat indah jail-jalinya, mengagumi kubahnya, dan merasakan segar air kolamnya. Bukan tanpa alasan, tapi keinginanku ini muncul setelah membaca buku Taj Mahal karangan Timeri N. Murari, bahkan saat masih membacanya.
Membingungkan, alur ceritanya kacau! Begitulah kesan pertama yang kudapat saat membaca seperlima pertama buku ini. Namun, memasuki seperlima kedua, keadaan segera berbalik. Kekuatan buku ini justru ada pada pergantian ritme cerita yang mengejutkan. Luar biasa, indah dan memesona. Begitulah kesan yang kudapat selanjutnya dan tetap begitu sampai aku menghabiskan seluruh halamannya.
Meski tak semudah memahami buku pada umumnya, namun daya tarik buku ini benar-benar dasyat. Apalagi Timeri N. Murari – sang penulis – begitu pandai memberikan kesempatan dan kebebasan kepada pembaca untuk menjadi – merasakan- tokoh-tokoh dalam cerita ini. Salah satu yang mengesankan, membaca buku ini membuatku merasa – ingin – mencintai istri dan keluargaku sebagaimana Shah Jahan mencintai Arjumand nya, meskipun sama sekali aku tak ingin menjadi – seperti – Shah Jahan.
Sahabat sudah membaca buku ini? Samakah dengan yang aku rasakan? Sahabat belum membaca dan ingin membaca buku ini? Download digibooknya di sini.
Award!
Bahagia rasanya mendapatkan award dari sahabat. Berikut award yang terakhir kudapat.