11 Jan 2011

Kalender Si Genduk

“ Pa’e, kok podo wae!” suara nyaring si Genduk mengejutkan Pa’e yang sedang asyik membaca buku. 

“ Apanya yang sama, Nduk ?” Tanya Pa’e sambil terus membaca buku. Dengan ujung mata, Pa’e melihat Genduk sedang membandingkan dua buah kalender. Satu kalender meja yang Pa’e bawa dari kantor, dan satu lagi kalender dinding bergambar kartun, hadiah dari sekolah.

“ Kalender yang Pa'e bawa dan kalender yang aku dapat dari sekolah, sama saja hari liburnya “ suara Genduk terdengar kecewa.

Wong tahunnya sama, ya tentu saja hari liburnya sama. Piye tho Nduk ?” Mau tak mau Pa’e jadi merasa wajib tertawa. Ada-ada saja si Genduk ini. 

“ Aku kira kalender yang dikasih Bu Guru hari liburnya lebih banyak, ga taunya sama saja “ Genduk putus asa.

Pa’e semakin geli melihat Genduk kecewa.

“ Kamu mau kalender yang banyak liburnya ?”

“ Mau,mau! Emang ada Pa’e ?” Genduk bersemangat, tapi juga ragu.

“ Beli kalender sendiri! Jangan yang gratisan! “ Pa’e menyembunyikan senyumnya. Ia sengaja meledek Genduk. 

“ O, gitu? Yen ngono, mending bikin kalender sendiri saja yo Pa’e, biar kita bisa banyakin hari liburnya!”

Gubrak! Kali ini Pa’e yang kaget. Niatnya mau ngerjain malah dikerjain si Genduk. Hihihi…

“ Berarti buat apa kalender banyak-banyak yo, Pa’e?” Genduk baru sadar, padahal belum pingsan.

“ Kan aku sudah bilang, kasih saja ke temanmu yang belum punya. Kita satu saja sudah cukup untuk satu tahun. Kalau teman sekolahmu sudah punya semua, coba kamu tanya teman main atau teman ngajimu, siapa tahu ada yang belum punya. Kita jangan menyimpan sesuatu yang tidak kita butuhkan sementara orang lain memerlukannya “ Pa’e menasihati.

Nggih, Pa’e !“

Gambar dipinjam dari sini

Featured post

Sebab Cinta Tak Harus Menangis

“ Aku bangga pada kalian. Kesabaran, ketegaran dan juga ketabahan kalian. Pertahankan, karena hidup harus tetap berjalan! “ sebuah sms mas...

 
© Copyright 2035 Ruang Belajar Abi
Theme by Yusuf Fikri