Kemana dan kenapa? Jika itu pertanyaan yang muncul akibat tidak
adanya postingan baru di blog yang sederhana dan seadanya ini hingga empat bulan
lamanya, maka jawabannya adalah, saya tidak kemana-mana, ada di sini dan –
alhamdulillah – baik-baik saja. Saya hanya mengurangi aktivitas online, mencoba
fokus dengan pekerjaan ( baru ), dengan memberikan porsi yang lebih pada
angka-angka daripada kata-kata.
Dan bila kini saya mencoba kembali merangkai kata, sambil
tetap menyusun angka, bukan saja karena kerinduan yang mulai terasa, tapi juga sebuah
keharusan demi terbangunnya ‘menara-menara’, menyusul ‘menara Sabila’ yang
sudah lebih dulu dimulai pembangunannya, dan menara istri tercinta yang sudah
mulai terlihat puncaknya.
Dan sebuah ruangan dengan nomor 613 di pintunya, menjadi saksi
ketika aku benar-benar mengeja kata, membilang angka, dalam arti yang
sebenarnya, berusaha memulai pembangunan ‘menara’ selanjutnya. Meski harus
melipat dahi lebih rapat dibanding peserta lainnya, alhamdulillah wa
syukurillah, Allah mengabulkan doa dan usaha yang dilakukan.
Bismillah, semoga kemudahan senantiasa menyertai setiap
ikhtiar yang diupayakan.