19 Apr 2010

Karena Bangkai Itu Busuk Dan Bau

“Kemarin temanku ada yang dimarahi sama bu Guru!” kata Sabila (putri kami) mengawali obrolan, saat kami melintas di samping sekolahnya.

“Memangnya kenapa?” aku dan istriku bertanya hampir bersamaan.

“Dia tiga hari tidak masuk sekolah, dia bilang ke teman sebangkunya sih sakit. Pas dicek ke rumah, orangtuanya bilang setiap hari dia berangkat sekolah, tapi nyatanya tidak pernah sampai ke sekolah. Sampai akhirnya bu Guru mergokin dia sedang main PS saat jam pelajaran di salah satu rental dekat lapangan.“

***
Pepatah lama mengatakan, "Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat baunya akan tercium juga." Serapih apa pun bangkai ditutupi, tetap saja bau busuknya akan menyebar ke mana-mana. Begitu pun kebohongan dan kecurangan, meski disembunyikan, suatu saat akan terbongkar. Kebenaran akan muncul ke permukaan dengan jalan yang terkadang sama sekali tidak terduga.

Seorang pelajar yang ketahuan membolos oleh gurunya seperti yang diceritakan oleh putriku adalah contoh kecil saja. Dia memang bisa mengelabui orangtua juga gurunya dengan berbagai alasan, termasuk pergi ke tempat-tempat yang diperkirakan tidak akan ketahuan oleh mereka. Tapi kebenaran memiliki jalan sendiri untuk menunjukan kebohongan. Siapa sangka jika karena suatu keperluan, orangtua atau sang guru melihat atau beremu mereka padahal saat-saat seperti itu tak biasanya orangtua atau guru mereka melintas atau berada di tempat itu.

Contoh lain adalah banyaknya perselingkuhan yang terungkap setelah sang istri/suami menemukan SMS ‘mesra’ dari orang lain di HP pasangannya yang belum sempat dihapus. Atau juga lantaran berangkat kerja terburu-buru, HP tertinggal di rumah, dan saat itulah teman selingkuhannya menelepon. Intinya, meski sebelumnya tak pernah terbersit perasaan curiga karena pasangan yang begitu rapi menyamarkan pengkhianatan, tetap saja kebenaran akan muncul ke permukaan, membongkar semua kedok yang selama ini ditutup-tutupi.

Atau juga seperti yang sekarang sedang hangat menjadi pemberitaan di berbagai media massa, tentang para pejabat negara yang melakukan korupsi. Bukan hal baru dan aneh lagi bila di negara kita para pejabat ada yang melakukan korupsi, suap menyuap, dan kabar terbaru malah menjadi makelar kasus (markus). Korupsi bukan lagi terpaksa karena desakan ekonomi, tapi seperti hobi. Bahkan bagi beberapa orang, menjadi koruptor adalah profesi yang ditargetkan sejak awal mencalonkan diri menjadi pejabat. Tidak semua, tapi kenyataannya ada dan itu terjadi pada pejabat-pejabat yang tak pernah kita duga sebelumnya.

Dengan wajah yang seakan minim dosa, tutur kata yang terlihat santun, dan juga sifat sosialnya yang dipaksakan seolah dia peduli dengan penderitaan rakyat, ‘sementara’ memang bisa menutupi kejahatannya. Tapi satu yang barangkali tak pernah ada dalam pikiran mereka atau pikiran mereka tak pernah digunakan bahwa sebagai pejabat mereka tidak hanya bertanggung jawab kepada rakyat, tapi juga kepada Allah, pemberi jabatan dan amanah yang sesungguhnya.

Mereka, para koruptor dan penjahat negara bisa sembunyi, berlindung dari pandangan publik di balik apa pun yang bisa mereka beli dengan uang haramnya, tapi tak ada satu tempat pun di dunia ini yang mampu menyembunyikan mereka dari pengawasan Allah SWT. Rakyat bisa mereka tipu, tapi Allah selamanya tak akan pernah bisa mereka tipu. Hanya persoalan waktu, dengan kekuasaanNya, Allah akan membuka borok mereka kepada rakyat melalui jalan yang tak pernah mereka sangka.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (QS. 3 : 54).

Juga, “Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya.” (QS. 6 : 123).

Banyak bukti terpampang di depan mata, tapi memang syetan selalu berusaha untuk membuat manusia tak bisa mengambil pelajaran darinya. Setan selalu saja berusaha menyesatkan dengan membujuk dan membisikan kepada mereka bahwa, “Bangkai yang ini tidak busuk dan tidak bau!” Ah! Hanya orang-orang bodoh yang bisa dibodoh-bodohi setan seperti ini.

Karena secara alami, bangkai itu busuk dan bau, maka jangan pernah berfikir bagaimana menyimpannya agar busuk dan baunya tak diketahui orang lain. Berpikir dan berusahalah agar jangan sampai ada bangkai yang hanya akan membawa masalah. Bersihkan hati, badan, dan perbuatan dengan berlaku jujur dan amanah.

Gambar diambil dari sini

Featured post

Sebab Cinta Tak Harus Menangis

“ Aku bangga pada kalian. Kesabaran, ketegaran dan juga ketabahan kalian. Pertahankan, karena hidup harus tetap berjalan! “ sebuah sms mas...

 
© Copyright 2035 Ruang Belajar Abi
Theme by Yusuf Fikri