Di Asia, Australia, Afrika,
Amerika ataupun Eropa, apa bedanya? Di manapun kita dilahirkan, toh sebelumnya kita
memang tak bisa memesan. Semua detailnya sudah ditetapkan, bahkan saat usia
kita baru menginjak empat bulan dalam kandungan. Di
mana kita dilahirkan, menjalani kehidupan hingga akhirnya kita dikebumikan. Pemikiran
seperti inilah yang ada saat usiaku masih belia, di mana mata dan hatiku belum terbuka
betapa terlahir dan hidup di Indonesia adalah sebuah anugerah dari Allah SWT yang
tiada terkira.
Lalu, seiring bertambahnya
usia, muncullah kesadaran bahwa betapa Indonesia, dengan berbagai kelebihan
dibandingkan negara-negara lainnya, adalah salah satu anugerah yang terkadang
bahkan seringkali terlupakan, terabaikan. Belasan ribu pulau yang membentang
dari Sabang sampai Merauke menjadikan
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Ratusan juta penduduk menempatkan
Indonesia di urutan ke empat negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Tak
kurang 80% dari total penduduk Indonesia
beragama Islam menjadikan Indonesia sebgai negara dengan populasi muslim
terbanyak di dunia. Perekonomian yang terus berkembang menjadikan Indonesia
masuk ke dalam 20 besar dunia (G20). Ratusan bahkan ribuan sumber daya alam, suku,
bahasa, dan juga budaya ada di Indonesia. Ini semua bukan sekedar angka-angka
semata, tapi hikmah di dalamnya, dan semuanya adalah anugerah dari Allah SWT,
Sang Maha Segalanya. Subhanallah! Nikmat manakah yang pantas kita
dustakan?
Memang, kita tak bisa dan
tak boleh menutup mata, bahwa selain hal-hal positif yang harus kita syukuri,
ada juga hal-hal negatif yang harus segera kita benahi. Salah satunya adalah
permasalahan korupsi. Berdasarkan data yang dirilis situs Trasparency
Internasional tahun 2013, Indonesia menduduki peringkat ke-114 dari 177 negara
terkorup di dunia. Astaghfirulloh! Ini jelas bukan sebuah prestasi, atau sesuatu
yang patut dibanggakan, tapi juga bukan sesuatu yang memberi kita alasan untuk tak
cinta, lalu ‘berselingkuh’ dari negara yang sudah memberi kita banyak hal, jauh
lebih banyak dari yang sudah bisa kita persembahkan. Apapun asalan dan caranya,
korupsi tidak ada yang membenarkan, baik hukum agama maupun negara, dan sebagai
warga negara kita memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang sama untuk
memberantasnya.
Korupsi memang bukan satu-satunya
permasalahan serius di Indonesia, itu hanya salah satu, masih ada beberapa yang
tak kalah seriusnya, tapi itu semua tak memberi kita alasan untuk merasa
pesimis terhadap masa depan negara yang dikenal sebagai zamrud khatulistiwa,
Indonesia tercinta. Jangan pernah berputus asa, masih dan selalu ada harapan
dan kesempatan untuk Indonesia bangkit, tumbuh dan berkembang sebagai negara
yang besar, seperti yang para pejuang dan kita semua cita dan cintakan. Insya
Allah.
Sahabat dan kerabat Abi,
mari kita sama-sama membuka mata, betapa besar anugerah yang Allah berikan
kepada kita. Tanah-tanah yang subur, lautan dengan berbagai jenis ikan dan
karang di dalamnya, minyak bumi, gas alam, batu bara, mineral-mineral berharga lainnya, semua Allah anugerahkan di bumi tercinta, Indonesia. Nikmat Tuhan mana lagi yang pantas kita
dustakan?
Sahabat dan kerabat Abi, permasalahan
yang ada bukan untuk dihindari, tapi diselesaikan, berhentilah berteori, ambil
tindakan, sudahi mencaci bangsa sendiri, lakukan perbaikan. Ambil lilin dan
nyalakan, walaupun kecil tapi itu jauh lebih baik daripada terus mengutuk
kegelapan.
Indonesia, dengan segala
plus minusnya, dengan segenap positif dan negatifnya, apapun keadaannya saat
ini, yang pasti aku bersyukur terlahir di sini, di Indonesia tercinta. Terima kasih ya Allah, telah Engkau lahirkan
aku di Indonesia.