4 Jul 2014

Terima Kasih Allah, Kau Lahirkan Aku Di Indonesia

Di Asia, Australia, Afrika, Amerika ataupun Eropa, apa bedanya? Di manapun kita dilahirkan, toh sebelumnya kita memang tak bisa memesan. Semua detailnya sudah ditetapkan, bahkan saat usia kita baru menginjak empat bulan dalam kandungan.   Di mana kita dilahirkan, menjalani kehidupan hingga akhirnya kita dikebumikan. Pemikiran seperti inilah yang ada saat usiaku masih belia, di mana mata dan hatiku belum terbuka betapa terlahir dan hidup di Indonesia adalah sebuah anugerah dari Allah SWT yang tiada terkira.

Lalu, seiring bertambahnya usia, muncullah kesadaran bahwa betapa Indonesia, dengan berbagai kelebihan dibandingkan negara-negara lainnya, adalah salah satu anugerah yang terkadang bahkan seringkali terlupakan, terabaikan. Belasan ribu pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke  menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Ratusan juta penduduk menempatkan Indonesia di urutan ke empat negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Tak kurang 80% dari total penduduk Indonesia  beragama Islam menjadikan Indonesia sebgai negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia. Perekonomian yang terus berkembang menjadikan Indonesia masuk ke dalam 20 besar dunia (G20). Ratusan bahkan ribuan sumber daya alam, suku, bahasa, dan juga budaya ada di Indonesia. Ini semua bukan sekedar angka-angka semata, tapi hikmah di dalamnya, dan semuanya adalah anugerah dari Allah SWT, Sang Maha Segalanya. Subhanallah! Nikmat manakah yang pantas kita dustakan?

Memang, kita tak bisa dan tak boleh menutup mata, bahwa selain hal-hal positif yang harus kita syukuri, ada juga hal-hal negatif yang harus segera kita benahi. Salah satunya adalah permasalahan korupsi. Berdasarkan data yang dirilis situs Trasparency Internasional tahun 2013, Indonesia menduduki peringkat ke-114 dari 177 negara terkorup di dunia. Astaghfirulloh! Ini jelas bukan sebuah prestasi, atau sesuatu yang patut dibanggakan, tapi juga bukan sesuatu yang memberi kita alasan untuk tak cinta, lalu ‘berselingkuh’ dari negara yang sudah memberi kita banyak hal, jauh lebih banyak dari yang sudah bisa kita persembahkan. Apapun asalan dan caranya, korupsi tidak ada yang membenarkan, baik hukum agama maupun negara, dan sebagai warga negara kita memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang sama untuk memberantasnya.

Korupsi memang bukan satu-satunya permasalahan serius di Indonesia, itu hanya salah satu, masih ada beberapa yang tak kalah seriusnya, tapi itu semua tak memberi kita alasan untuk merasa pesimis terhadap masa depan negara yang dikenal sebagai zamrud khatulistiwa, Indonesia tercinta. Jangan pernah berputus asa, masih dan selalu ada harapan dan kesempatan untuk Indonesia bangkit, tumbuh dan berkembang sebagai negara yang besar, seperti yang para pejuang dan kita semua cita dan cintakan. Insya Allah.

Sahabat dan kerabat Abi, mari kita sama-sama membuka mata, betapa besar anugerah yang Allah berikan kepada kita. Tanah-tanah yang subur, lautan dengan berbagai jenis ikan dan karang di dalamnya, minyak bumi, gas alam, batu bara, mineral-mineral berharga lainnya, semua Allah anugerahkan di bumi tercinta, Indonesia.  Nikmat Tuhan mana lagi yang pantas kita dustakan?

Sahabat dan kerabat Abi, permasalahan yang ada bukan untuk dihindari, tapi diselesaikan, berhentilah berteori, ambil tindakan, sudahi mencaci bangsa sendiri, lakukan perbaikan. Ambil lilin dan nyalakan, walaupun kecil tapi itu jauh lebih baik daripada terus mengutuk kegelapan.

Indonesia, dengan segala plus minusnya, dengan segenap positif dan negatifnya, apapun keadaannya saat ini, yang pasti aku bersyukur terlahir di sini, di Indonesia tercinta.  Terima kasih ya Allah, telah Engkau lahirkan aku di Indonesia.




Featured post

Sebab Cinta Tak Harus Menangis

“ Aku bangga pada kalian. Kesabaran, ketegaran dan juga ketabahan kalian. Pertahankan, karena hidup harus tetap berjalan! “ sebuah sms mas...

 
© Copyright 2035 Ruang Belajar Abi
Theme by Yusuf Fikri