15 Nov 2012

Membangun 'Menara' ( Abi ) Sabila #6

Apa kabar ‘menara’ Sabila, cukup lama tiada kabar beritanya? Dan mengapa ada kata Abi di antara ‘menara’ dan Sabila? Satu jawaban untuk dua pertanyaan tersebut adalah karena selain menara Sabila, ada tiga 'menara baru' lainnya yang sedang kuupayakan pembangunannya.

Senyum mengembang dan kejora bersinar lebih terang di wajah Sabila saat kukatakan dua menara yang salah satunya sudah dimulai pembangunannya. Pekerjaan dan pendidikan, keduanyalah yang kumaksudkan.

Resign dari perusahaan yang telah memberiku rasa aman dan nyaman hampir sepuluh tahun lamanya, adalah langkah awal untuk memulai pembangunan menara pertama. Di tempatku menjemput rejeki sekarang, bukan hanya teman dan lingkungan yang baru, tapi bidang pekerjaan yang kutanganipun baru bagiku. Jika di perusahaan lama aku diamanahi sebagai adminstrasi produksi, maka di perusahaan baru ( dalam arti baru yang sebenarnya ) aku menjadi bagian dari Management Representative sebagai document controller dan sekaligus menjadi bagian dari product development. Semoga  aku bisa menjalankan dua amanah ini dengan baik dan benar. Amin.

Setelah lebih dari enam belas tahun tertunda, aku berharap tahun depan bisa melanjutkan sekolah, mewujudkan mimpi yang tak pernah padam walau usia tak lagi muda. Inilah menara yang kedua. Seperti yang pernah kutulis sebelumnya, ketika kita berkeinginan, Allah memberikan jalan, semoga kali inipun demikian. Amin.

Dan meski tak banyak kata, senyum dan kejora di wajah Sabila tiada mereda ketika kuceritakan tentang menara ketiga. Berbagai ujian yang datang telah memberinya banyak pelajaran, termasuk bagaimana berdamai dengan kenyataan dan keadaan.  Janganlah tanya lebih banyak apa menara ketiga itu karena aku belum siap untuk menjawabnya, sebagaimana Sabila yang terdiam saat kutanya kemana ia akan pulang saat liburan semester pertengah Desember nanti. Apakah akan ke tempat kostku yang baru, ke tempat lama yang berarti berpisah dariku, tinggal bersama Bude atau Buliknya, ataukah ke tempat di mana menara ketiga itu akan dibangun?

Lantas bagaimana dengan menara Sabila, sejauh mana pembangunannya? Alhamdulillah, sampai saat ini berjalan sesuai dengan yang kami harapkan. Tak ada lagi keluh kesah teman sekamarnya yang tidak betah, masing-masing sudah bisa beradaptasi dengan kehidupan asrama dan padatnya kegiatan sekolah. Melalui kontak di blog ini Sabila sering berkirim pesan. Yang terakhir dan membuatku terharu saat membacanya adalah ketika ia meminta restu padaku agar saat ujian akhir November nanti ia bisa memberikan hasil yang maksimal. Dengan bahasa lugunya ia tuliskan keinginannya untuk menghadirkan kembali saat-saat indah dan tak terlupakan setiap kali mengambil raportnya di SD dulu.

Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim, kabulkanlah doa dan ikthiar putriku, juga  doa dan ikhtiarku. Dengan segala kemahaan-Mu, ijinkan menaranya tinggi menjulang, berdampingan dengan menara-menaraku. Amin.

catatan:
Gambar Sabila dengan seragam jas ungunya, saat kunjungan tanggal 10 November 2012 yang lalu.

Featured post

Sebab Cinta Tak Harus Menangis

“ Aku bangga pada kalian. Kesabaran, ketegaran dan juga ketabahan kalian. Pertahankan, karena hidup harus tetap berjalan! “ sebuah sms mas...

 
© Copyright 2035 Ruang Belajar Abi
Theme by Yusuf Fikri