4 May 2012

Panggilan Terakhir

Seorang anak menangis tersedu di samping ibunya yang telah terbujur kaku. Siapapun yang melihat dan mendengar tangisnya, pasti hatinya akan terharu. 

Saudara, tetangga, kerabat dan sahabat yang datang tak satupun yang mampu meredam tangisnya yang semakin pilu. Tak ada yang tahu, apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat ia sebegitu tergugu. 

Andai waktu dapat diputar kembali, ia akan segera memenuhi panggilan sang Ibu. Tak akan ada panggilan kedua, ketiga dan seterusnya, karena ia akan segera hadir pada panggilan yang pertama. Tapi apa daya, sesal kini tiada lagi berguna. Sang Ibu telah pergi meninggalkannya, bukan untuk sesaat tapi untuk selama-lamanya.



Terngiang jelas di telinganya ketika sang Ibu memanggil dirinya. Dia yang sedang asyik dengan kegiatannya, memilih diam tak menjawab, tak juga menemui sang Ibu yang memanggilnya. Ketika suara itu tak lagi memanggilnya,ia malah menyangka jika sang Ibu sebenarnya tak terlalu memerlukannya.


“Aku sudah mengurus Ibu sejak kemarin. Kini giliran kakak dan adik-adikku. Tak ada salahnya hari ini aku menikmati hidupku” demikian ia membatin. Sungguh, ia sangat keliru. Bukan karena kakak atau adiknya telah datang menggantikan dirinya yang membuat terhenti panggilan sang ibu. Sesal dan tangisnya pecah ketika ia menyadari bahwa panggilan yang telah ia abaikan itu adalah panggilan terakhir sang ibu. 

 ***

Manusia diciptakan Tuhan bukan tanpa tujuan, bukan tak disertai kewajiban. Sayangnya, beberapa dari kita ada yang sengaja melalaikan kewajiban. Pura-pura tak mendengar, selalu menjadikan kesibukan sebagai alasan untuk tak menjawab panggilan yang berkumandang dari masjid dan mushola. Merasa masih ada kesempatan untuk menunda bahkan meninggalkannya. Usia menjadi salah satu alasannya. Masih muda, nanti saja, kalau sudah tua. Tiada tuli ia mempunyai telinga, tiada buta kedua belah matanya, tapi sengaja ia tutup hatinya untuk tidak menghiraukan seruan yang memanggilnya.

Wahai diri, selagi waktu masih ada, jangan biasakan menunda-nunda.  Hentikan sejenak kegiatan dunia, penuhi panggilan untuk menghadap Nya. Jangan abaikan panggilan, karena kita tidak pernah tahu sampai kapan kita diberi kesempatan.

Featured post

Sebab Cinta Tak Harus Menangis

“ Aku bangga pada kalian. Kesabaran, ketegaran dan juga ketabahan kalian. Pertahankan, karena hidup harus tetap berjalan! “ sebuah sms mas...

 
© Copyright 2035 Ruang Belajar Abi
Theme by Yusuf Fikri