12 Jul 2011

Jauh Dekat

Postingan ini dibuat sebagai jawaban atas undangan Pak Ies yang mengusung silaturahim sebagai tema suit sepentin giveaway yang diadakan dalam rangka migrasi domain dan menyongsong 17 tahun usia pernikahan beliau.



Photobucket




Silaturahim

Perkembangan teknologi dari hari ke hari semakin membawa banyak perubahan sekaligus kemudahan. Salah satunya terhadap silaturahim. Internet, sebagai salah satu produk teknologi tinggi memberikan solusi untuk kita membangun silaturahim dengan sahabat maupun kerabat yang seringkali terkendala oleh ruang, jarak dan waktu. Blog adalah salah satu yang saat ini semakin digemari pengguna internet karena berbagai keunggulannya. 

Selain menambah wawasan, blog juga bisa menjadi sarana untuk membangun silaturahim. Tapi harus diingat bahwa meski bisa membuat yang jauh jadi terasa dekat, jika tak disikapi dengan bijak, teknologi juga bisa membuat yang dekat jadi terasa jauh

Sebagai bagian dari keluarga, kita harus pandai membagi waktu ketika di rumah. Keluarga haruslah diutamakan. Jangan sampai karena sibuk mengelola blog, urusan rumah tangga justru jadi terabaikan. Sediakan waktu untuk pasangan, anak-anak, orang tua dan juga saudara. Pastikan kegiatan ngeblog tidak sampai meninggalkan kewajiban juga mengabaikan pentingnya istirahat. Pilih dan aturlah waktu agar kegiatan ngeblog bisa berjalan tanpa merusak kebersamaan dan keharmonisan keluarga. Pasti ada, satu jam sebelum istirahat misalnya. 

Selain untuk beristirahat, rekreasi atau berkumpul dengan keluarga di rumah, luangkan waktu untuk bersosialisasi dengan tetangga saat libur kerja. Sempatkanlah untuk saling berkunjung atau sekedar menyapa mereka. Sambil olah raga pagi atau santai di sore hari misalnya. Jangan sampai kita memiliki banyak kenalan di dunia maya, tapi di dunia nyata seperti tak memiliki tetangga. Tidak tepat tentunya bila dengan tetangga sebelah rumahpun silaturahim dilakukan di dunia maya. 

Gunakan jam kerja untuk bekarja. Kalaupun ada kesempatan dan manajemen membolehkan mengakses internet, pastikan itu tidak mengganggu dan menghambat pekerjaan. Atau bila memanfaatkan waktu istirahat untuk ngeblog, ingatlah bahwa kita tidak bekerja sendiri, ada orang lain yang keberadaanya tak mungkin kita abaikan. Jangan sampai keasyikan kita meninggalkan dan menjawab komentar di blog justru tak menyisakan waktu sama sekali untuk sekedar menyapa mereka yang duduk di sebelah meja, menjawab pertanyaan rekan kerja, menunjukan perhatian pada mereka, apalagi membantu kesulitannya. 

Apapun posisi kita dalam kehidupan sehari-hari, ada hal-hal yang harus kita perhatikan agar bisa mengambil manfaat dari teknologi secara optimal tanpa harus kehilangan manfaat lainnya. Harus ada skala prioritas, juga prosentase kepentingan yang berimbang antara silaturahim di dunia maya dengan silaturahim di dunia nyata.
Teknologi memberi sebuah solusi untuk memudahkan silaturahim tapi sama sekali tidak menggugurkan kewajiban silaturahmi itu sendiri. Bagaimanapun, silaturahim secara langsung - dalam arti saling bertemu secara fisik - jauh lebih baik. Keterlibatan emosional lebih terasa dibanding silaturahim dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi semestinya digunakan ketika silaturahmi langsung tak bisa dilakukan. Bukan sekedar alasan, tapi karena keterbatasan. Jangan beralasan kemajuan teknologi, dengan tetangga sebelah rumahpun silaturahim dilakukan melalui dunia maya seolah mereka berada di benua yang berbeda, terpisah oleh luasnya samudera. Yang seperti ini kan namanya yang jauh jadi dekat, tapi yang dekat jadi jauh. 

Domain

Nilai sebuah blog menurut saya tidaklah ditentukan apakah blog itu berbayar ataupun menumpang secara gratis. Semua tergantung keseriusan sang pemilik dalam mengelola blognya masing-masing. Dan saya juga tidak melihat adanya nilai lebih dari sebuah domain pribadi dibanding alamat blog yang masih mencantumkan tempat hostingnya, kecuali barangkali terlihat lebih personal dan juga lebih singkat sehingga memudahkan untuk mengingatnya. Karena alasan itulah, beberapa hari yang lalu saya mengalihkan blog yang sederhana dan serba seadanya ini ke sebuah domain yang menurut saya lebih simple sehingga memudahkan untuk mengingat serta mengunjunginya. Semoga demikian adanya. 

Jujur, Pak Ies lah yang terakhir menginspirasi saya untuk mewujudkan keinginan yang sebenarnya sudah lama terpendam ini. Tak sampai dua puluh empat jam sejak saya berkunjung ke blog beliau yang telah beralih ke domain pribadi, maka blog inipun mengikuti jejaknya. Terima kasih pak Ies, untuk inspirasinya. Semoga kita bisa memaksimalkan diri dalam memanfaatkan blog ini, dan tentu saja disertai rasa tanggung jawab. Karena tak ada satupun yang kita lakukan tanpa kewajiban untuk mempertanggungjawabkannya. Kalaupun tidak sekarang, tapi kelak adalah sebuah kepastian.

Suit sepentin

Dalam kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan selamat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pak Ies dan juga istri yang telah berhasil menjalankan bahtera rumah tangga, mengarungi samudera kehidupan yang tak luput dari gelombang ujian, angin dan badai cobaan yang sewaktu-waktu datang menghadang, hingga tujuh belas tahun lamanya. 

Jangan berhenti di angka belasan, teruslah hingga akhirnya maut yang kan memisahkan. Tak ada lagi kecocokan bukanlah sebuah alasan, tapi pembenaran pribadi yang ( menurut saya ) sangat dipaksakan. Meski perpisahan dalam rumah tangga halal dilakukan, tapi ingatlah bahwa Allah bencinya. Karena itu, hapus kata cerai dari kosa kata kita sejak mulai membina rumah tangga. Munculkan ia hanya ketika benar-benar tak ada jalan lain yang bisa ditempuh, setelah menjajagi semua kemungkinan yang tersisa. Jadikan sebagai pilihan terakhir yang tak ada hal lain bila dipertahankan kecuali sebuah kemudharatan.


Sekali lagi, ijinkan saya menyampaikan selamat dan turut berbahagia kepada Pak Ies dan keluarga, semoga keindahan ini tetap terjaga, kebahagiaan ini  tetap bertahan, berlanjut hingga di kehidupan berikutnya. Amin.

Featured post

Sebab Cinta Tak Harus Menangis

“ Aku bangga pada kalian. Kesabaran, ketegaran dan juga ketabahan kalian. Pertahankan, karena hidup harus tetap berjalan! “ sebuah sms mas...

 
© Copyright 2035 Ruang Belajar Abi
Theme by Yusuf Fikri