23 Feb 2011

Segera, Tapi Jangan Tergesa-gesa!

Biasanya, setiap Pa’e pulang dari mushola, Genduk masih berkutat dengan buku-buku pelajarannya. Tapi tidak malam itu. Tak satupun buku pelajaran terlihat. Yang ada justru Genduk sedang asyik melihat-lihat foto yang tersimpan di handphone. Tak perlu bertanya, Pa’e sudah tahu foto siapa itu. Dengan cara itu, Genduk bisa mengobati rasa rindu. Meskipun, bagi Pa’e terkadang malah sebaliknya, rasa rindu itu semakin menggebu. 

“ Kamu sudah selesai belajarnya? ” tanya Pa’e setelah mengganti baju kokonya dengan kaos oblong warna coklat susu, andalannya.

Sampun, Pa’e ! “ jawab Genduk singkat. Sedikit menggeser duduknya, memberikan tempat untuk Pa’e.

“ Yakin, tidak ada PR yang belum dikerjakan ? “ Pa’e coba mengingatkan.

“ Ada sih, tapi itu untuk pelajaran minggu depan, besok saja ngerjainnya “ Genduk nyengir.

“ Lho, kalau bisa sekarang kenapa mesti nunggu besok-besok? Apa kamu yakin besok masih ada waktu untuk mengerjakannya? Jangan-jangan kamu malah lupa, dan baru ingat ketika bu guru menyuruhmu berdiri di depan kelas karena tak mengerjakan PR “

Genduk bergeming.

“ Belum terlalu malam, kerjakan sekarang saja. Aku temani sampai selesai, kebetulan aku mau meneruskan baca buku “ Pa’e mengambil buku Cara Jitu Menulis Artikel Layak Jual, karya Bramma Aji Putra, yang baru Pa’e terima beberapa hari yang lalu.

Tanpa menunggu disuruh dua kali, Gendukpun mengeluarkan kembali buku-buku pelajaran yang sudah dimasukan dalam lemari palstiknya. 

“ Kalau kamu ada tugas, mbok ya segera dikerjakan, tapi jangan tergesa-gesa!” Pa’e menambahkan.

Genduk melipat dahinya. Segera, tapi jangan tergesa-gesa. Apakah ada bedanya?

“ Pa’e piye sih, segera tapi jangan tergesa-gesa, bukane itu sama saja?”

O..tidak bisa!” jawab Pa’e meniru logat Tionghoa si Sule di sebuah tayangan komedi :)

Genduk tertawa.

“ Segera dan tergesa-gesa, jelas berbeda “ lanjut Pa’e.

Genduk tak menjawab, tapi tatapan matanya menuntut Pa’e memberikan penjelasan.

“Segera itu tidak menunda-nunda, melakukan sesuatu setelah tiba waktunya, dan lebih dekat dengan kebaikan. Sedangkan tergesa-gesa itu grusa-grusu, cenderung pada keburukan, perbuatan yang disenangi setan “ Pa’e memulai penjelasannya.

“ Contohnya ? ” tanya Genduk. 

“ Misalnya begini. Ketika mendengar azan yang menandakan bahwa waktu sholat telah tiba, jangan tunda-tunda lagi, segeralah mengambil wudhu, lalu sholatlah dengan khusyuk, jangan tergesa-gesa. Pahala terbesar adalah sholat yang dikerjakan di awal waktu. Namun, jangan tergesa-gesa sholat sebelum masuk waktunya, bukannya bagus tapi malah jadi tidak sah sholatnya“

“ Juga saat kita berpuasa, begitu datang waktu maghrib, segeralah berbuka, makruh hukumnya bila kita menunda-nunda berbuka meskipun kita sanggup menahannya lebih lama. Makan dan minumlah secukupnya, jangan tergesa-gesa seperti nanti tidak ada waktu lagi. Juga jangan tergesa-gesa berbuka bila belum tiba waktunya, nanti batal puasanya. “ 

“ Contoh lainnya, kita bisa lihat orang yang sukses kebanyakan mereka yang pandai memanfaat kesempatan. Mengambil kesempatan pertama, sebelum orang lain memutuskan untuk melakukan atau tidak. Dengan persiapan yang matang, perhitungan yang cermat, segera bertindak adalah hal yang tepat. Tidak akan berhasil dengan maksimal bila satu pekerjaan dilakukan dengan tergesa-gesa, sembrono, grusa-grusu apalagi asal-asalan.”

Pa’e melirik ke arah Genduk yang bukannya mulai mengerjakan PR malah ketungkul manggut-manggut. 

“ Jangan manggut-manggut thok, nek wis mudeng, segera kerjakan PR mu sekarang. Ingat, jangan tergesa-gesa, nanti malah salah semua “ Pa’e mengingatkan.

Genduk tergagap, kemudian nyengir lagi.

**

Minggu lalu, saya mendapatkan sebuah buku dan sejumlah uang, tali asih bagi peserta tercepat dalam Kontes Unggulan Cermin Berhikmah. Ini membuktikan bahwa bersegera melakukan itu lebih dekat kepada kebaikan. Lakukanlah segera, maka orang akan menghargainya! 

Juga sebuah buku dan sejumlah uang, tali asih untuk tulisan Rahasia Marni yang terpilih sebagai juara IV dalam Kontes Unggulan Cermin Berhikmah. Menurut saya, tidak mungkin juri akan memilih tulisan yang ditulis tergesa-gesa, asal-asalan. 

Jadi yang tepat adalah, lakukan segera tapi jangan tergesa-gesa. 

Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada;
1. Pak Dhe Cholik selaku shohibul Kontes Unggulan Cermin Berhikmah
2. Ibu Jumialely selaku juri tunggal Kontes Unggulan Cermin Berhikmah

Featured post

Sebab Cinta Tak Harus Menangis

“ Aku bangga pada kalian. Kesabaran, ketegaran dan juga ketabahan kalian. Pertahankan, karena hidup harus tetap berjalan! “ sebuah sms mas...

 
© Copyright 2035 Ruang Belajar Abi
Theme by Yusuf Fikri