29 Jan 2011

Ada Yang Lebih Hebat

“ Pa’e! Pa’e! Tenane sing nggawe corp circle neng Sleman sopo tho?” tanya Genduk sambil meletakan teh tubruk di meja, tak jauh dari Pa’e yang sedang serius melihat berita di tivi.

Pa’e melirik ke arah gelas yang baru diletakan Genduk. Pa’e menahan senyumnya. Pasti teh tubruk bikinan Genduk sama seperti malam-malam sebelumnya. Terlalu kental, bahkan pahit. Pa’e membatin, bila ditambah garam sedikit maka jadilah segelas oralit. Hihihih....

“ Aku juga nda tahu, tapi barusan kata para peniliti, corp circle itu dibuat oleh manusia, bukan dibuat oleh makhluk asing seperti dugaan orang-orang selama ini “. 

Pa’e menyeruput teh tubruk buatan Genduk. “ Tolong tambahkan gula sedikit “ Mata Pa’e menyipit, menahan pahit. Dugaan Pa’e tak meleset. Teh tubruk buatan genduk kurang gula dan kurang air, kalau tidak mau dikatakan kebanyakan tehnya.

“ Teman-teman di sekolah kemarin pada heboh ngomongin soal corp circle. Kata mereka itu dibuat oleh makhluk asing, sopo jenenge…” Genduk tampak berpikir, mengingat-ingat nama makhluk asing yang baginya kini semakin asing. Susah payah Genduk mengingatnya namun tak berhasil menemukan nama si makhluk asing yang belum sempat dikenalnya.

“ Alien “ jawab Pa’e tak sabar menunggu si Genduk menemukan nama yang ia lupa dimana terakhir menyimpannya. Hihihihi...

“ Ya, betul. Si Aline “ sahut Genduk lega, seperti baru dibebas tugaskan oleh atasannya. ( lho, bisanya kalau dibebas tugaskan bukannya sedih, kok Genduk malah lega. Wis ben wae ! )

“ Alien, bukan Aline “ Pa’e meluruskan.

“ Pokoke kuwi lah, Pa’e! Tapi, jebule dudu kang alien toh sing nggawe corp circle itu?” Genduk cuek saja menyebuat alien dengan panggilan kang. Sok akrab banget tuh bocah! hehehe

“ Bukan! “

“ O… “ Genduk manggut-manggut. Genduk mengambil kaleng kerupuk di kolong meja. Agak susah ia membuka tutupnya yang sudah sedikit berkarat. Sesaat kemudian, kontrakan sempit itu dipenuhi renyah suara Genduk memamah kerupuk. Pa’e yang sedang khusyuk menikmati teh nasgitel ( panas, legi lan kentel ) terpaksa berhenti sejenak, melihat ke arah Genduk yang hanya mesam-mesem saja. 

“ Tapi siapapun yang bikin corp circle, mereka hebat yo, Pa’e. Tidak mudah kan bikin pola seperti itu, apalagi ukurannya besar begitu “ Tambah Genduk tak dapat menyembunyikan kekagumannya.

“ Hebat?” Pa’e masih menimbang, apakah benar mereka hebat seperti yang Genduk katakan. “ Mungkin, paling tidak aku nda bisa bikin seperti itu. Tapi ada lagi yang lebih hebat “ Akhirnya Pa’e menemukan jawaban yang tepat.

“ Sopo, Pa’e?”

“ Ya, Gusti Allah tho, yang Maha Menciptakan segalanya “

Kuwi wis mesti, Pa’e! “

“ Lha iyo, tapi kenyataannya banyak orang yang lupa bahwa Allah lah yang paling hebat dari segalanya. Orang sering pendek akal, melekatkan hebat bukan pada tempat yang tepat. Seperti yang kamu katakan tadi, juga banyak contoh lainnya.”

“ Misale?” Genduk meminta pembuktian atas ‘tuduhan’ Pa’e yang mengatakan ia pendek akal.

“ Misalnya, orang  kagum dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi seperti computer. Tak jarang mereka beranggapan bahwa orang yang membuat computer itu sangatlah hebat. Tidak salah sih, tapi hebat yang mereka maksudkan semestinya tidak berhenti hanya pada si perakit komputer atau pembuat programnya saja. Mereka tak mau melangkah lagi, bahwa sehebat apapun mereka, semua hanyalah makhluk, ada penciptanya. Jika ciptaannya saja sudah sedemikian hebat, apalagi yang menciptakannya, Sang Maha Pencipta, Allah SWT. “

“ Iyo, yo Pa’e. Orang gampang kagum dengan sesuatu yang terlihat mata tapi tidak menyadari ada yang paling hebat hanya karena tidak terlihat mata. Padahal kehebatannya terdapat di mana-mana, dapat kita rasakan, juga dapat dibuktikan. Karena keterbatasan akal, sebagian orang lebih senang mengait-katikan dengan hal ghaib. Bukannya dikembalikan kepada kekuasaan dan keesaan Allah, malah cenderung pada kemusyrikan.”

“ Nah, kowe saiki wis ngerti. Dan terlepas dari kreatifitas, keunikan, keindahan atau manfaat yang mungkin didapatkan dari pembuatan corp circle itu, tetap saja aku nda setuju “

“ Sebabe?”

“ Lah yo mesti nda setuju. Kalau mereka mau berkreasi, kenapa mesti merusak tanaman padi orang lain, apalagi sebentar lagi sudah bisa dipanen. Tidak sedikit biaya dan tenaga yang sudah dikeluarkan oleh pemilik sawah itu, juga tidak sebentar waktu mereka menuggu, ketika panen sudah didepan mata lah kok saenaknya orang merusak tanaman padinya. Sopo sing ora nyesek. Pancen benar bahwa hidup itu perlu perjuangan, butuh pengorbanan tapi mbok yo jangan punya orang yang dikorbankan. Kalau tidak punya sendiri, ya cari tempat lain yang tidak bikin orang lain merugi “ Pa’e greget menahan emosi.

“ Bagaimana kalau rumput di halaman belakang dijadikan tempat untuk membuat corp circle, Pa’e?” Genduk mengusulkan.

Walah! Bocah ki yo ono-ono wae, Pa’e mambatin. Tiba-tiba Pa’e menjadi khawatir, jangan-jangan si Genduk sudah terobsesi pada keunikan corp circle. Dan menjadikan rumput hias di belakang rumah menjadi eksperimennya. Oh tidak bisa! Ini tidak boleh dibiarkan, Pa’e bergumam. Aku tidak mau direpotkan para peneliti dari LAPAN, Bapetan atau Batan berbondong-bondong yang datang untuk mengadakan penyelidikan ada tidaknya gelombang radiasi di halaman belakang! 

Gubrak!!!

Featured post

Sebab Cinta Tak Harus Menangis

“ Aku bangga pada kalian. Kesabaran, ketegaran dan juga ketabahan kalian. Pertahankan, karena hidup harus tetap berjalan! “ sebuah sms mas...

 
© Copyright 2035 Ruang Belajar Abi
Theme by Yusuf Fikri