13 Jul 2010

Adil: Sulit Tapi Bukan Mustahil

Apakah adil berarti sama rata? Terkadang, untuk hal-hal tertentu iya. Bagaimana jika memberikan sesuatu sesuai hak dan kebutuhannya? Itu juga bisa disebut adil. Jadi, adil itu pastinya yang seperti apa? Yang jelas, adil atau berbuat adil memanglah tidak mudah, sulit tapi tentu saja bukan hal yang mustahil.

Mengapa tiba-tiba saya membuat postingan yang banyak menggunakan kata adil. Akankah saya membahas soal keadilan di negeri ini? Tidak, jawabnya tentu saja tidak. Saya tidak ‘berani’ memberikan komentar soal keadilan di negeri ini. Terlalu banyak pihak-pihak yang mengaku telah berlaku adil, lebih banyak dari pihak yang menuntut keadilan itu sendiri.

Saya hanya ingin ‘menceritakan’ ke-belum mampu- an saya berlaku adil terhadap ketiga istri blog yang saya miliki yaitu blogspot, multiply dan wordpress. Ya, saya memang tidak termasuk anti poligami meskipun sejauh ini belum dan tidak ingin melakukan poligami, tapi saya telah melakukan polibloging ( paling tidak ini istilah yang saya buat sendiri ). Hanya saja, sejauh ini blog saya di multiply dan wordpress adalah fotocopy dari blogspot semata. Apa yang terposting di blogspot, saya setting agar terposting secara otomatis di multiply, begitupun secara manual bisa saya posting ulang di worpdress termasuk komentar-komentar yang masuk. Akhirnya, kemanapun anda singgah, anda akan menemukan postingan yang ‘ itu – itu ‘ saja karena blog di multiply dan wordpress adalah backup blog di blogspot, untuk antisipasi bila ada masalah di blogspot.

Tapi itu dulu!

Karena sekarang, setelah berkunjung ke blog mbak Anaz, saya terinspirasi untuk mencoba ‘berlaku adil’ terhadap ketiga blog saya. Tak adil rasanya jika multiply dan wordpress hanya dijadikan ‘bayangan’ dari blogspot, padahal keduanya bisa dijadikan blog yang berdiri sendiri. Terima kasih untuk mbak Anaz, setelah membaca postingannya beberapa waktu lalu, saya langsung berniat ‘memberikan dan memperlakukan’ blog di multiply dan wordpress sebagaimana mesti dan fungsinya. Insya Allah, niat dan keinginan ini sudah mulai saya jalankan, dengan ‘strategi’ seperti ini;

• Blog di multiply saya gunakan untuk memposting seluruh tulisan-tulisan yang selain diperisapkan untuk blog, juga coba saya publikasikan melalui eramuslim.com, kotasantri.com ataupun keduanya. Bagi sahabat yang rajin mengakses kedua situs tersebut, mungkin sesekali akan menemukan hasil belajar ( tulisan – tulisan ) saya. Tapi bagi yang tidak ‘telaten’ memilah dan memilih tulisan-tulisan yang hanya muncul sekali dalam seminggu ( sejauh ini saya mencoba membuat target minimal satu tulisan dalam seminggu ), bisa membaca secara lengkap di blog multiply. Silahkan kunjungi , dan tentunya saya berharap sedikit apapun, sekecil apapun akan ada manfaat yang bisa diambil dari tulisan-tulisan yang saya buat bukan untuk maksud menggurui, menuding dan menghakimi pihak ataupun orang lain, tapi lebih untuk mengingatkan diri sendiri. Sayangnya, untuk memberikan komentar, sepertinya multiply masih mengharuskan pengunjung memiliki akun di multiply.

• Blog di wordpress saya gunakan untuk memposting tulisan bersetting obrolan Pa’e dan Bu’e yang ringan namun insya Allah tetap mengandung pesan dan hikmah yang bermanfaat. Tokoh Pa’e dan Bu’e adalah tokoh semi- fiktif, termasuk nama-nama yang saya gunakan hanyalah sekedar mempermudah penyebutan, kalaupun ada kesamaan hanyalah faktor kebetulan semata. Pokok bahasan yang diangkat adalah sesuatu yang sebagian saya dengar, lihat dan rasakan, dengan ditambah ilustrasi hasil imajinasi dengan harapan postingan menjadi lebih hidup dan enak dibaca. Bagi yang penasaran dengan sosok Pa’e dan Bu’e, apa saja yang mereka obrolkan, silahkan kunjungi blog wordpress saya. Dibanding multiply, wordpress memberikan kesempatan lebih luas untuk meninggalkan komentar tanpa harus memiliki akun di sana. Hal ini sama ‘mudahnya’ dengan komentar di blogspot.

• Blog di blogspot saya gunakan untuk memposting tulisan diluar tulisan di multiply dan wordpress. Postingan gado-gado mungkin itu istilah tepatnya. Contohnya adalah tulisan ‘tak berarti’ ini. Jika dulu saya pertama mengenal blog di multiply, maka kini saya merasa lebih akrab dan lebih leluasa ngeblog dengan blogspot. Kapanpun saya mau, saya bisa berubah penampilan, menambah dan mengurangi widget-widget yang tidak bisa saya lakukan di multiply ( entahlah, barangkali karena minimnya pengetahuan saya saja ). Sejauh ini, postingan yang semestinya masuk di multiply dan wordpress ‘terlanjur’ diposting di blogspot, saya biarkan tanpa ada niat untuk menghapusnya. Pembagian postingan adalah berlaku untuk kedepannya, yang lalu biarlah berlalu.

Pertanyaannya? Apakah setelah ini saya benar-benar bisa memperlakukan ketiga blog secara adil? Entahlah, saya tidak bisa menjaminnya, biarlah waktu yang membuktikannya. Jika adil diartikan tidak selalu sama rata, barangkali saya bisa mengatakan bahwa saya telah adil. Saya tahu, adil itu sulit tapi bukan hal yang mustahil. Artinya, sesulit apapun adil itu bisa diwujudkan dengan keyakinan dan usaha yang maksimal.

Apakah anda pelaku poligami poliblogging? Jika anda termasuk pelaku poligami poliblogging, apakah anda bisa berlaku adil? Tolong, tolong bagikan ilmu itu pada saya agar saya bisa berlaku adil.

Featured post

Sebab Cinta Tak Harus Menangis

“ Aku bangga pada kalian. Kesabaran, ketegaran dan juga ketabahan kalian. Pertahankan, karena hidup harus tetap berjalan! “ sebuah sms mas...

 
© Copyright 2035 Ruang Belajar Abi
Theme by Yusuf Fikri